Kamis, 13 Juni 2013

MENGATASI KESULITAN BELAJAR


    SOLUSI KESULITAN BELAJAR

1)     Definisi belajar dan kesulitan belajar
Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagi hasil dari pengalaman. Pengalaman itu terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya[1]. Pada dasarnya belajar memiliki beberapa pokok kesamaan yaitu :
  1. Membawa perubahan
  2. Mendapat kecakapan baru
  3. Hal itu terjadi karena usaha[2]
Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya :
  1. Learning Disorder atau kekacauan belajar.
Proses belajar terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.
  1. Learning Disfunction
Gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya.
  1. Under Achiever
Mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
  1. Slow Learner atau lambat belajar
Adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
  1. Learning Disabilities atau ketidak mampuan belajar
Mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

2)     Solusi untuk mengatasi kesulitan belajar
Untuk mengatasi kesulitan belajar bagi siswa, guru perlu memperhatikan hal hal yang melatarbelakangi siswa mengalami kesulitan belajar. Namun dalam praktiknya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa hanya sekedar mengulangi materi yang pernah diajarkan tetapi belum dikuasai siswa dan tidak melihat penyebab utama siswa belum menguasai materi pelajaran itu. Kondisi ini berakibat pada pemecahan kesulitan belajar anak tidak dapat terselesaikan dengan baik. Salah satu langkah awal dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut adalah dengan mencari penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa mencari solusi pemecahan yang tepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut. Salah satu cara meningkatkan hasil belajar adalah mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa adalah melalui :
1.     Pemberian bimbingan belajar.
Bimbingan belajar adalah  proses bantuan yang diberikan kepada individu (siswa) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar. Sehingga setelah melalui proses perubahan belajar, mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

2.     Mengajak dan menarik minat siswa untuk belajar aktif
Menurut John Holt, proses belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukan hal hal berikut :
·      Mengemukakan kembali informasi
·      Memberikan contohnya
·      Mengenalinya dalam bermacam bentuk dan situasi
·      Menggunakan dengan beragam cara
·      Memprediksi sejumlah konsekwensinya
·      Menyebutkan kebalikan
Ketika siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran maka siswa dapat mengaitkan apa yang diajarkan kepadanya dengan apa yang telah diketahuinya sebelumnya.
Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran aktif maupun mix methode  untuk menarik  perhatian siswa agar mau ikut serta dan aktif dalam proses pembelajaran.

3.     Memberikan perhatian dan menciptakan suasana yang menyenangkan
Para pendidik terutama orang tua dan para guru supaya memberikan perhatian yang cukup kepada anak didiknya, sehingga kekurangan atau kelemahan-kelamahan mereka secepatnya diketahui dan diatasi dengan berkonsultasi sesuia denga keluhan-keluhan yang ada kepada ahli-ahli yang bersangkutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baik akan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anak yang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurang berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utama yang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantu siswanya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik.
4.     Memberikan sarana dan prasarana yang memadai
Sarana dan prasarana sangatlah dibutuhkan sebagai media pembelajaran sehingga ketika guru menjelaskan materi, guru dapat sekaligus mempraktekan di hadapan siswa, dan siswa dapat secara langsung melihat dan mencobanya. Dengan demikian maka kebutuhan khusus seorang pelajar dapat terpenuhi. Berikut tipe-tipe khusus pelajar, yaitu :
ü  Bertipe visual, akan lebih cepat mempelajari bahan-bahan yang disajikan secara tertulis, bagan, grafik, gambar.
ü  Bertipe auditif mudah mempelajari bahan yang disajikan dalam bentuk suara.
ü  Bertipe motorik, mudah mempelajari yang berupa tulisan-tulisan, ataupun gerakan dan sulit mempelajari bahan yang berupa suara dan penglihatan.[3]



[1] Muhibbin Syah, psikologi Belajar (Jakarta, Grafindo Persada, 1988) hal 113
[2] Sumardi surya Brata, Psikologi Pendidikan (Jakarta, PT. Raja Grafindo, 1995) hal 249
[3] Psikologi perkembangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar