SOLUSI
KESULITAN BELAJAR
1) Definisi
belajar dan kesulitan belajar
Belajar adalah proses perubahan
pengetahuan atau perilaku sebagi hasil dari pengalaman. Pengalaman itu terjadi
melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya[1].
Pada dasarnya belajar memiliki beberapa pokok kesamaan yaitu :
- Membawa perubahan
- Mendapat kecakapan
baru
- Hal itu terjadi
karena usaha[2]
Kesulitan
belajar siswa ditunjukkan oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil
belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga
pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di
bawah semestinya.
Kesulitan
belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya :
- Learning Disorder atau kekacauan belajar.
Proses belajar terganggu karena
timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan
belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu
atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil
belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.
- Learning Disfunction
Gejala dimana proses belajar yang
dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut
tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau
gangguan psikologis lainnya.
- Under Achiever
Mengacu kepada siswa yang
sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal,
tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
- Slow Learner atau lambat belajar
Adalah siswa yang lambat dalam
proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan
sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
- Learning Disabilities atau ketidak mampuan belajar
Mengacu pada gejala dimana siswa
tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah
potensi intelektualnya.
2)
Solusi untuk mengatasi kesulitan belajar
Untuk mengatasi kesulitan belajar bagi
siswa, guru perlu memperhatikan hal hal yang
melatarbelakangi siswa mengalami kesulitan belajar. Namun dalam
praktiknya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa hanya sekedar mengulangi
materi yang pernah diajarkan tetapi belum dikuasai siswa dan tidak melihat
penyebab utama siswa belum menguasai materi pelajaran itu. Kondisi ini
berakibat pada pemecahan kesulitan belajar anak tidak dapat terselesaikan
dengan baik. Salah satu langkah awal dalam mengatasi kesulitan
belajar tersebut adalah dengan mencari penyebab kesulitan belajar yang
dialami siswa mencari solusi pemecahan yang tepat dan mengambil tindakan
yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut. Salah
satu cara meningkatkan hasil belajar adalah mengatasi kesulitan
belajar yang dialami oleh siswa adalah melalui :
1.
Pemberian bimbingan
belajar.
Bimbingan belajar
adalah proses bantuan yang diberikan
kepada
individu (siswa) agar dapat mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar. Sehingga setelah melalui
proses perubahan belajar, mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal
sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2.
Mengajak dan menarik minat siswa
untuk belajar aktif
Menurut John Holt,
proses belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukan hal hal
berikut :
·
Mengemukakan kembali
informasi
·
Memberikan contohnya
·
Mengenalinya dalam
bermacam bentuk dan situasi
·
Menggunakan dengan
beragam cara
·
Memprediksi sejumlah
konsekwensinya
·
Menyebutkan kebalikan
Ketika siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran maka siswa
dapat mengaitkan apa yang diajarkan kepadanya dengan apa yang telah
diketahuinya sebelumnya.
Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran aktif maupun
mix methode untuk menarik perhatian siswa agar mau ikut serta dan aktif
dalam proses pembelajaran.
3.
Memberikan perhatian dan menciptakan suasana yang
menyenangkan
Para pendidik terutama orang tua dan para guru supaya
memberikan perhatian yang cukup kepada anak didiknya, sehingga kekurangan atau
kelemahan-kelamahan mereka secepatnya diketahui dan diatasi dengan
berkonsultasi sesuia denga keluhan-keluhan yang ada kepada ahli-ahli yang
bersangkutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak
yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baik akan menyenangi mata
pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anak yang tidak menyenangi suatu
mata pelajaran biasanya tidak atau kurang berhasil mempelajari mata pelajaran
tersebut. Karenanya, tugas utama yang sangat menentukan bagi seorang guru
adalah bagaimana membantu siswanya sehingga mereka dapat mempelajari setiap
materi dengan baik.
4.
Memberikan sarana dan
prasarana yang memadai
Sarana dan prasarana sangatlah
dibutuhkan sebagai media pembelajaran sehingga ketika guru menjelaskan materi,
guru dapat sekaligus mempraktekan di hadapan siswa, dan siswa dapat secara
langsung melihat dan mencobanya. Dengan demikian maka kebutuhan khusus seorang pelajar
dapat terpenuhi. Berikut tipe-tipe khusus pelajar, yaitu :
ü Bertipe visual, akan lebih cepat
mempelajari bahan-bahan yang disajikan secara tertulis, bagan, grafik, gambar.
ü Bertipe auditif mudah mempelajari
bahan yang disajikan dalam bentuk suara.
ü Bertipe motorik, mudah mempelajari
yang berupa tulisan-tulisan, ataupun gerakan dan sulit mempelajari bahan yang
berupa suara dan penglihatan.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar