Jumat, 14 Juni 2013

BIMBINGAN BELAJAR


A.    PENGERTIAN DAN TUJUAN BIMBINGAN KONSELING
Secara etimologi kata bimbingan dan konseling mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. [1] sedangkan istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give advise” atau memberi saran atau nasihat. 
Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah pada pencapaian tujuan.[2] Tujuan pemberian bimbingan adalah perkembagan optimal yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupanyang baik dan benar. Perkembangan optimal bukanlah semata mata pencapaian tingkat kemampuan intelektual yang tinggi, yang ditandai engan peguasaan pengetahuan dan ketrampilan melainkan suatu kondisi dinamik dimana individu mampu mengenal dan memahami diri, berani menerima kenyataan diri secara objektif, mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan dan sistem nilai dan melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri.
            Sementara itu Robinson mengartikan konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang seorang yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.[3] Menurut Bimo walgito konseling dan penyuluhan adalah bahwa yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara cara yang sesuai dengan individu untuk mencapai kehidupannya.[4]



B.    BIMBINGAN DALAM BELAJAR (PENDIDIKAN)
Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
            Bimbingan di sekolah juga diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada peserta didik, yang dilakukan secara terus menerus supaya anak didik dapat memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan bertingkah laku wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Secara lebih rinci materi pokok bimbingan belajar antara lain :
1.     Pemantapan sikap dan kebiasaaan belajar secara efektif dan efisien
2.     Pengembangan kemampuan membaca dan menuilis (meringkas) secara cepat
3.     Pemantapan penguasaan materi pelajaran sekolah berupa remidial atau pengayaan
4.     Pemahaman tentang pemanfaatan hasil tekhnologi (komputer, internet dan lain lain) bagi pengembangan ilmu pengetahuan
5.     Pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya bagi pengembangan pengetahuan
6.     Pemahaman tentang pemanfaatan perpustakaan
7.     Orientasi belajar di perguruan tinggi (jenjang pendidikan )lebih tinggi
Sementara itu tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah sebagai berikut :
1.     Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
2.     Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepnjang hayat
3.     Memiliki ketrampilan atau teknik belajar yang efektif
4.     Memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
5.     Memiliki kesiapan mental da kemampuan untuk mengahadapi ujian

C.    FUNGSI BIMBINGAN BELAJAR
Adapun fungsi dari Bimbingan Belajar.
a. Pemahaman
Membantu Anak (siswa) agar memiliki pemahamanterhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dannorma agama). Berdasarkan pemahanan ini, individu diharapkan mampumengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinyadengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
b. Preventif 
Upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagaimasalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh Anak. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepadasiswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yangmembahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layananorientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perludiinformasikan kepada para siswa dalam mencegah terjadinya tingkah laku yangtidak diharapkan, di antaranya: bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, drop out dan pergaulan bebas (free sex)
c. Pengembangan
Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakanlingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.Konselor dan personel sekolah lainnya bekerja sama merumuskan danmelaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalamupaya membntu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik  bimbingan yang dapat digunakan di sini adalah layanan informasi, tutorial, diskusikelompok, atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata
d. Perbaikan (penyembuhan)
Fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yangtelah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupunkarir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan remedical teaching.
e. Penyaluran
Fungsi bimbingan dalam membantu individu memilihkegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerjasama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
 f. Adaptasi,
Fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru, atau dosen, untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadaplatar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa). Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai individu. Pembimbing/konselor dapat membantu para guru/dosen dalam memperlakukanindividu secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi perkuliahan,memilih metode dan proses perkuliahan, maupun mengadaptasikan bahan perkuliahan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan individu.
g. Penyesuaian
Fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama

D.    PENINGKATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI BIMBINGAN BELAJAR
Berikut adalah beberapa upaya peningkatan proses belajar mengajar melalui bimbingan belajar, yakni:
1.     Pengenalan kesulitan belajar individu (bersifat psikologis)
Melalui kegiatan layanan bimbingan belajar, individu diperkenalkan dengan berbagai kesulitan belajar secara psikologis, seperti:
a.      Keterlambatan akademik
b.     Kecepatan dalam belajar
c.      Masalah kecerdasan
d.     Kurangnya motivasi dalam belajar
e.      Kebiasaan yang buruk dalam belajar
f.      Mental emosional yang kurang sehat
2.     Pengungkapan masalah atau kesulitan belajar individu
Guna mengetahui kesulitan belajar individu lebih awal, konselor dapat mengidentifikasi melalui prosedur, pengamatan, analisis hasil belajar, himpunan data, tes intelegensi, bakat, minat atau wawancara dengan individu untk kemudian didiskusikan dengan pihak yang terkait.
3.     Bantuan pemecahan kesulitan belajar individu[5]
Konselor memberikan bantuan berupa bimbingan solusi dan saran yang sesuai denag kesulitan belajar individu.





[1] Hallen A,  Bimbingan dan Konseling (Jakarta : Ciputat Pres, 2002), hal. 3.
[2] Yusuf Syamsu, Landasan bimbingan dan konseling,(Bandung : Remaja Rosydakarya, 2010), hal. 6.
[3] Ibid, hal. 7
[4] Bimo Walgito, bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Yogyakarta : Andi Offset, 1993), hal. 5.
[5] Abidin, Zainal. Dasar dasar Bimbingan dan Konseling. (Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2010). Hal. 54


Tidak ada komentar:

Posting Komentar