A. Jenis-Jenis Humas Pendidikan
Hubungan
kerja sama lembaga pendidikan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan
menjadi tiga jenis hubungan, yaitu:[1]
1)
Hubungan Edukatif
Hubungan edukatif disini ialah
hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan
orangtua di keluarga. Adanya hubungan ii dimaksudkan agar tidak terjadi
perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibtkan keragu-guan
pendirian dan sikap pada diri anak atau murid. Antara sekolah yang diwakili
oleh guru dan orangtua tidak saling berbeda atau berselisih paham, baik tentang
norma-norma etika maupun norma-norma sosial yang hendak ditanamkan kepada
anak-anak mereka.
2) Hubungan
Kultural
Hubugan kultural yang dimaksud adalah
usaha antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah tersebut berada. Diharapkan
sekolah menjadi titik pusat dari sumber tempat terpencarnya norma-norma
kehidupan (norma agama, etika dan estetika).
3) Hubungan
Institusional
Hubungan institusional yaitu
hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi
lain, baik swasta maupun pemerintah. Seperti hubungan kerjasama ekolah dengn
sekolah lain, engan kepala pemerintahan setempat, jawatan penerangan, jawatan
perikanan dan peternakan, dengan peruhaan-perusahan egara atau swasta yang
berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya
B. Bentuk-Bentuk Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat
antara lain:[2]
a.
Hubungan
sekolah dengan orang tua siswa dan warga masyarakat. Bentuk hubungan ini bisa
individual maupun organisatoris.
1)
Secara
individual
a)
Orang
tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi maupun untuk pemecahan masalah
anaknya.
b)
Secara
sukarela orang tua datang ke sekolah menyampaikan saran-saran bahkan sumbangan
untuk kemajuan sekolah.
2)
Secara
organisasi melalui BP3
Organisasi
ini akn lebih efektif bila sekolah mampu menggereakkan dan “memanfaatkan”
potensi yang ada di kalangan orang tua
b.
Hubungan
sekolah dengan alumni
Dari para alumni, sekolah memperoleh masukan tengtang
kekurangan sekolah yang perlu dibenahi, upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk
perbaikan. Melalui alumni juga dapat dihimpun dana bagi peningkatan
kesejahteraan guru dan karyawan maupun perbaikan pembangunan sekolah. Bahkan
mengundang para alumni itu sendiri untuk menyampaikan pengalaman
keberhasilannya untuk motivasi atau menularkan pengetahuannya untuk penyegaran
dan tambahan wawasan bukan hanya untuk para siswa tetapi juga para guru dan
warga sekolah lainnya.
c.
Hubungan
dengan dunia usaha/dunia kerja
Biasanya
ini merupakan bidang garapan guru bimbingan dan konseling.
Pelaksanaannya:
1)
Mengundang
tokoh yang berhasil untuk datang ke sekolah
2)
Mengirim
para anak didik ke dunia usaha/dunia kerja.
d.
Hubungan
dengan instansi lain
1)
Hubungan
dengan sekolah lain, dapat melalui MGMP, MGP, K3M, dll.
2)
Hubungan
dengan lembaga/badan-badan pemerintahan swasta
C. Pola Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat (Manajemen Humas)
Manajemen
humas adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Proses manajemen humas biasa dilakukan oleh seorang
praktisi dalam kegiatan humas.
Tahapan-tahapan dalam manajemen humas merupakan proses
yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Perencanaan
(planning) mencakup penerapan tujuan dan standar, penentuan aturan
dan prosedur, serta pembuatan rencana dan prediksi akan apa yang akan
terjadi. Perencanaan program humas tentu tidak lepas dari perencanaan
program kerja secara keseluruhan. Langkah-langkah dalam perencanaan:
a. Identifikasi masalah
b. Perumusan masalah
c. Perumusan tujuan
d. Analisis dan seleksi alternatif pemecahan masalah
e. Identifikasi sumber penunjang/hambatan
f. Penyusunan program
g. Menyusun jadwal pertemuan dan kegiatan tahun pelajaran
- Pengorganisasian (organizing) mencakup pengaturan anggota dan
sumber daya yang dibutuhkan dan pemantauan kinerja karyawan.
a. Mengukuhkan atau memilih pengurus baru BP3, alumni dan
panitia (sesuai tuntutan).
b. Menjelaskan uraian tugas dan kerangka organisasi
sehingga jelas siapa menangani apa bertanggung jawab kepada siapa. Kaitan tugas
dan wewenangnya bagaimana dan sebagainya.
c. Menyusun program kegiatan.
- Pelaksanaan (actuating) merupakan tindakan menjalankan program sesuai
dengan rencana yang telah dibuat
a. Menyampaikan
rencana di atas kepada orang tua
siswa melalui rapat berturut-turut, pengurus BP3, perwakilan orang tua siswa
tiap kelas, maupun dalam rapat pleno waktunya akhir Juli sampa awal agustus.
b. Mengundang para alumni melalui pengurusnya untuk
halyang sama. Jika belum ada pengurusnya, diusahakan membentuknya. Waktunya
juga Agustus.
c. Mengumpulkan orang tua siswa tertentu tadi dan
beberapa tokoh masyarakat juga untuk maksud yang sama.
- Laporan/awal tahun pelajaran
a. Setiap semester dibuat laporan terinci dan disampaikan
kepada anggota.
b. Laporan/awal tahun pelajaran
Melalui pengawasan dan laporan ini akan dapat diukur
pelaksanaan (implementasi) program tadi. Kriteria keberhasilan seperti: jumlah
yang diterima pada sekolah yang disenangi atau unggulan meningkat, kerjasama
dengan para orang tua bertambah baik dapat dipakai sebagai pengukur
keberhasilan. Kemudian hasil tersebut digunakan sebagai feedback untuk
menyusun program berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar