Sabtu, 15 Juni 2013

INTERAKSI SOSIAL


Pengertian dan syarat terjadinya interaksi sosial.
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan sosial.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Interaksi di definisikan sebagai hal saling melakukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian  interaksi adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara individu dan kelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok.
Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.[1]
Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dimana yang menyangkut hubungan antar individu , individu dan kelompok atau antar kelompok.
Faktor faktor yang mempengaruhi terbentuknya interaksi sosial.
Interaksi sosial terbentuk oleh faktor – faktor berikut ini :
1. kontak sosial.
Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
·        Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan.
  • Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga.

2. Komunikasi Sosial.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu
  1. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
  2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi.
  3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
  4. Media yaitu alat untuk menyampaikan pesan.
  5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Tiga tahapan dalam komunikasi:                                                              
  1. Encoding. Pada tahap ini gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar .
  2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan .
  3. Decoding. Pada tahap ini dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima menuruy pengalaman yang dimiliki.
2. Bentuk bentuk interaksi sosial.
 Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya .
- Interaksi antara individu dan individu.
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan / stimulus kepada individu   lainnya.
- Interaksi antara individu dan kelompok.
Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan  kepentingan kelompok .
- Interaksi antara kelompok dan kelompok.

3. Aturan yang mengatur interaksi sosial   
Dalam bukunya The Hidden Dimension, Hall mengemukakan bahwa dalam interaksi dijumpai aturan tertentu dalam hal penggunaan ruang. Dari penelitiannya, Hall menyimpulkan bahwa dalam situasi sosial orang cenderung menggunakan 4 macam jarak, yaitu :
1)     Jarak intim, antara 0 – 45 cm.
2)     Jarak pribadi, antara 45 cm – 1,22 m.
3)     Jarak sosial, antara 1,22 m – 3,66 m.
4)     Jarak public, antara 12 kaki atau 3,66 m.
Dalam bukunya yang lain, The Silent Language, Hall membahas aturan mengenai waktu. Berkenaan dengan aturan waktu Hall mencatat bahwa dalam masyarakat dijumpai penggunaan waktu yang berbda beda karena adanya persepsi perbedaan waktu.
4. Hubungan antara Interaksi dan Informasi
            Karp dan Yoels, dalam bukunya yang berjudul Symbols, Selves and Society : Understanding Interaction, mengemukakan bahwa untuk dapat berinteraksi seseorang perlu mempunyai informasi mengenai orang yang berada di hadapannya. Sumber sumber informasi yang disebutkan Karp dan Yoels ialah cirri fisik yang diwarisi sjak lahir seperti jenis kelamin, usia, ras serta penampilan, bias berupa daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana dan percakapan.[2]
Akibat dari interaksi sosial
Menurut Gillin dan Gillin , ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :
  1. Proses-proses yang Asosiatif.
  1. Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama.
2.Akomodasi (Accomodation)
Suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
3.  Asimilasi (Assimilation)
Proses Asimilasi timbul jika kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri
2.     Proses Disosiatif
1. Persaingan (Competition)
Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
2.Kontraversi (Contravetion).
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian
3. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Konflik adalah pertentangan yang terjadi antara dua pihak atau lebih.[3]


[1] Sunarta, kamanto, 2004, pengantar sosiologi, Jakarta : lembaga penerbit fakultas ekonomi UI

[2]. Sunarta, kamanto, 2004, pengantar sosiologi, Jakarta : lembaga penerbit fakultas ekonomi UI

[3] Sarwono, sarlito wirawan, 2001, Psikologi Sosial, Jakarta : Balai Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar