Pengertian
dan syarat terjadinya interaksi sosial.
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal
balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan
kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan
kelompok dalam kehidupan sosial.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Interaksi di definisikan
sebagai hal saling melakukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi.
Dengan demikian interaksi adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling
mempengaruhi antara individu dengan individu, antara individu dan kelompok dan
antara kelompok dengan dengan kelompok.
Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat
menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.
Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan.
Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir
yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi
daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.[1]
Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai
hubungan-hubungan sosial dimana yang menyangkut hubungan antar individu ,
individu dan kelompok atau antar kelompok.
Faktor faktor yang mempengaruhi terbentuknya interaksi sosial.
Interaksi sosial terbentuk oleh
faktor – faktor berikut ini :
1. kontak sosial.
Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
·
Kontak Langsung : Pihak komunikator
menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan.
- Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga.
2. Komunikasi Sosial.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari
satu pihak ke pihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.
- Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan
atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
- Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi
pesan, pikiran, informasi.
- Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan.
- Media yaitu alat untuk menyampaikan pesan.
- Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan
terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Tiga tahapan dalam komunikasi:
- Encoding. Pada tahap ini gagasan atau program yang akan
dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar .
- Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah
diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan .
- Decoding. Pada tahap ini dilakukan
proses mencerna fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima menuruy
pengalaman yang dimiliki.
2. Bentuk bentuk interaksi sosial.
Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah
pelakunya .
- Interaksi
antara individu dan individu.
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan / stimulus
kepada individu lainnya.
- Interaksi
antara individu dan kelompok.
Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu
berhadapan dengan kepentingan kelompok .
- Interaksi
antara kelompok dan kelompok.
3. Aturan yang mengatur interaksi sosial
Dalam bukunya The Hidden Dimension, Hall mengemukakan
bahwa dalam interaksi dijumpai aturan tertentu dalam hal penggunaan ruang. Dari
penelitiannya, Hall menyimpulkan bahwa dalam situasi sosial orang cenderung
menggunakan 4 macam jarak, yaitu :
1)
Jarak
intim, antara 0 – 45 cm.
2)
Jarak
pribadi, antara 45 cm – 1,22 m.
3)
Jarak
sosial, antara 1,22 m – 3,66 m.
4)
Jarak
public, antara 12 kaki atau 3,66 m.
Dalam bukunya yang lain, The Silent Language, Hall
membahas aturan mengenai waktu. Berkenaan dengan aturan waktu Hall mencatat
bahwa dalam masyarakat dijumpai penggunaan waktu yang berbda beda karena adanya
persepsi perbedaan waktu.
4. Hubungan antara Interaksi dan Informasi
Karp dan Yoels, dalam bukunya yang berjudul
Symbols, Selves and Society : Understanding Interaction, mengemukakan bahwa
untuk dapat berinteraksi seseorang perlu mempunyai informasi mengenai orang
yang berada di hadapannya. Sumber sumber informasi yang disebutkan Karp dan
Yoels ialah cirri fisik yang diwarisi sjak lahir seperti jenis kelamin, usia,
ras serta penampilan, bias berupa daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan
berbusana dan percakapan.[2]
Akibat dari interaksi sosial
Menurut
Gillin dan Gillin , ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat
adanya interaksi sosial :
- Proses-proses yang Asosiatif.
- Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha
bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau
beberapa tujuan bersama.
2.Akomodasi
(Accomodation)
Suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang
mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya.
3. Asimilasi (Assimilation)
Proses Asimilasi timbul jika kelompok-kelompok manusia
yang berbeda kebudayaannya orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling
bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga
kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing
berubah dan saling menyesuaikan diri
2. Proses Disosiatif
1.
Persaingan (Competition)
Persaingan dapat
diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia
yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada
suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian
publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan.
2.Kontraversi (Contravetion).
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses
sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian
3. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Konflik adalah pertentangan yang terjadi antara dua pihak
atau lebih.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar